Senin, 12 Oktober 2015

Batuan Piroklastik dan Jenis Endapannya





Batuan piroklastik adalah batuan yang tersusun oleh fragmen hasil erupsi volkanik secara eksplosif (Williams, Turner, Gilbert, 1954). Atau bisa juga kita artikan batuan piroklastik adalah batuan yang disusun oleh material-material yang dihasilkan oleh letusan gunung api. Fisher, 1984 menyatakan bahwa fragmen piroklastik merupakan fragmen "seketika" yang terbentuk secara langsung dari proses erupsi vulkanik. Magma yang dikeluarkan oleh gunung itu terhempas ke udara dengan kandungn material memiliki sifat fragmental, dapat berujud cair maupun padat.  Kemudian terendapkan dan terbatukan sebelum mengalami transportasi oleh air atau es. Dicirikan dengan adanya material piroklas yang dominan seperti gelas, kristal dan batuan volkanik. Selain itu butirannya menyudut dan porositasnya relatif tinggi. Dan setelah menjadi massa padat material tersebut disebut sebagai batuan piroklastik.

 
Gambar 1. Jenis endapan piroklastik

Berdasarkan proses pengendapannya, batuan piroklastik dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
1.       Piroklastik aliran.
Endapan piroklastik jatuhan ini dihasilkan dari erupsi eksplosif yang melemparkan material-material volkanik ke astmosfer dan jatuh di sekitar pusat erupsi.
Ciri-ciri yang nampak dari endapan ini adalah sortasi yang baik, kenampakan gradasi normal pada pumis maupun lithhic fragments. Contoh batuan
2.       Piroklastik jatuhan.
Fisher & Schmincke (1984) menyebutkan bahwa piroklastik aliran adalah aliran densitas partikel-partikel setengah padat dengan konsentrasi tinggi dan gas dalam keadaan panas yang dihasilkan oleh aktifitas volkanik. Aliran piroklastik melibatkan semua aliran pekat yang dihasilkan oleh letusan atau guguran lava baik besar maupun kecil. Proses pengendapannya sepenuhnya dikontrol oleh topografi daerah sekitar gunung api. Lembah dan depresi akan terisi oleh endapan tersebut.
Ciri-ciri yang nampak dari endapan ini adalah sortasi yang buruk dan jika ada pelapisan maka pada lithic fragments dijumpai gradasi normal sedangkan pada pumis dijumpai gradasi yang berlawanan.
3.       Piroklastik surge.
Piroklastik surge dibentuk secara langsung oleh erupsi freatomagmatik maupun freatik (base surge) dan asosiasinya dengan piroklastik aliran {ash cloud surge dan ground surge). Mekanismenya mirip dengan flow deposits, hanya saja material yang terbawa berada dalam gas atau padatan berkonsentrasi rendah. Tempat yang dilalui oleh pengendapan lapisan sangat tipis atau laminasi biasanya disebut sebagai bed set.
Dicirikan dengan melihat adanya perlapisan siang siur, dune, antidune, laminasi planar, baji dan bergelombang.

Referensi :
Gumyadi, G. 2014. Batuan Piroklastik. Sumber http://gemparbumi.blogspot.co.id/2012/05/batuan-piroklastik.html. Diakses pada 12 Oktober 2014.
Modul Bab Bab 3 : Batuan Piroklastik. Download Link : http://elisa.ugm.ac.id/user/archive/download/40384/d025fd0777d36d725d3a023f900a51cb